Tuesday, March 27, 2018

Pengertian dan Teknik Ragam Hias

Pengertian Ragam Hias (Ornamen)
Pengertian Ornamen (Ragam Hias) itu sendiri adalah arsitektur atau kerajinan tangan,yang pada penjelasan untuk bab ini adalah untuk menghias kain yang bertujuan untuk memberi nilai tambah pada kain agar lebih bagus dan menarik.Selain itu,ornamen juga memiliki nilai-nilai simbolik atau maksud-maksud tertentu yang ada hubungannya dengan pandangan (falsafah) hidup dari masyarakat pembuatnya sehingga benda-benda yang dihias dapat memiliki arti dan makna yang mendalam.
1.Menggambar ornament primitif
Ornamen primitif merupakan karya seni yang diciptakan pada zaman purba atau primitive.Ornamen ini memiliki  Ornamen ini memiliki ciri sederhana,tegas,dan kaku yang merupakan ekskresi manusia pada saat itu.Omamen primitif yang berkembang sejak zaman prasejarah merupakan pencerminan tingkat kehidupan manusia pada zamannya.
2.Menggambar ornamen tradisional dan klasik
Ornamen tradisional dan klasik merupakan seni hias yang dalam pengungkapannya menurut norma atau aturan-aturan masyarakat.Seni hias ini diwariskan secara turun temurun sehingga nilai-nilai masyarakat selalu dijunjung tinggi,baik dalam teknik maupun proses pembuatannya.Beberapa ciri khas ornament tradisional,antara lain sebagai berikut :
a)    Keseragaman dari masing-masing corak(homogen)
b)   Kemiripan antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya.
c)    Karya kolektif (dari beberapa motif membentuk satu kesatuan yang utuh sebagai motif daerah tertentu).
d)   Sederhana.
A.Teknik kerajinan Ragam Hias Tekstil
Dalam pembuatan motif kerajinan tekstil terdapat beberapa teknik penerapan yang dapat digunakan dalam kerajinan tekstil diantaranya sebagai berikut :
1.    Teknik Tenun
Teknik tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.Dengan kata lain bersilangnya antara benang lungsi dan pakan secara bergantian.Teknik pembuatan kain yang masih tergolong kerajinan karena mengandalkan keterampilan tangan adalah teknik tenun.
Kain Tenun di Indonesia dikerjakan dengan dua jenis teknik yaitu,tenun gendong (benang lungsin yang akan ditenun diikat mengelilingi hingga punggung penenun) yang digunakan di seluruh Indonesia,dan teknik tenun yang menggunakan bingkai kayu sebagai alat bantu tenun.
Proses teknik tenun adalah sebagai berikut.
a)    Menyiapkan benang lungsin yang panjangnya sama dengan panjang kain yang diinginkan.
b)   Memasang benang benang lungsin pada cucukan.
c)    Menyiapkan benang pakan
d)   Penenunan dilakukan dengan memasukkan benang ke antara benang-benang lungsing.
2.    Teknik Pewarnaan
Pada umumnya teknik pewarnaan kain-kain tradisional di Indonesia memanfaatkan proses celup dengan rintang warna seperti warna teknik batik dan teknik pada kain sasirangan khas Banjar,Kalimantan Selatan,dan teknik ikat pada penawaran serat atau benang tenun.Perbedaan utama teknik batik dan sasirangan dengan kain tenun ikat adalah pewarnaan kain batik dilakukan setelah benang ditenun menjadi kain,Sedangkan pada kain tenun ikat pewarnaan dilakukan pada benang sebelum ditenun menjadi kain.
a)    Teknik pewarnaan ikat celup
Teknik ikat celup sudah dilakukan sejak lama di seluruh belahan dunia.Asal usul teknik ini diperkirakan berkembang di India dengan sebutan Bhandani sejak 906 sampai 618 SM.Teknik ini berasal dari daratan Cina pada zaman Dinasti Tang dibuat pada kain sutera.
Teknik Pewarnaan ikat terdiri atas (hanya pada benang lungsin atau pakan)dan ikat ganda (pewarnaan pada benang pakan dan lungsin).
b)   Teknik Pewarnaan Batik
Selain teknik pewarnaan ikat celup pada benang tenun,ada pula teknik rintang warna dengan menggunakan lilin atau malam,yaitu teknik batik.Proses pewarnaan pada teknik batik adalah sebagai berikut.
1)   Membuat sketsa motif batik pada kain polos.
2)   Menyiapkan alat dan bahan seperti malam,canting,kompor batik dan zat warna alam berikut fasilitas pendukungnya.
3)   Memanaskan malam pada kompor batik sampai 600 C.
4)   Dengan menggunakan canting (untuk batik tulis).
5)   Menentukan warna celup.
6)   Mencelp kain batik sesuai dengan warna yang telah ditentukan.
7)   Melorod (melepaskan malam) dengan cara merebus kain pada air mendidih,dibilas dan diangin-angin.
8)   Untuk proses pewarnaan lebih daripada satu warna,langkah kerja mulai dari menggambar dengan canting atau cap hingga melorod diulang sesuai dengan jumlah warna.
c)    Teknik Cetak Saring
Cetak saring sering juga disebut dengan istilah sabon adalah sebuah proses cetak dengan menggunakan layar.Layar tersebut dapat dibuat dengan bahan nilon atau sutra yang telah didesain dengan kerapatan dan pola tertentu.Layar ini pun kemudian diberi pola yang berasal dari negative desain yang telah dibuat sebelumnya.
Untuk membuatnya kain ini dapat direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakannya yang datar.Setelah dimasukkan fotoresis dan disinari,layar tersebut akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan ada juga yang tidak.
3.    Teknik membentuk kerajinan tekstil
           Produk kerajinan tekstil sangat beragam.Namun secara umum pembentukan kerajinan tekstil    dilakukan dengan memotong dan menyambung bahan.Berikut merupakan urutan kegiatan dalam membentuk kerajinan tekstil.
a)    Pemotongan diawali dengan penggambaran pola sesuai dengan bentuk dan ukuran produk kerajinan tekstil yang dirancang.Pemotongan dilakukan dengan menggunakan gunting khusus lain untuk kemudahan pemotongan dan menghasilkan potongan yang rapi.Ingatlah selalu untuk memotong bahan sedikit lebih besar daripada pola untuk memberikan ruang penyambungan.
b)   Penyambungan bahan dapat dilakukan dengan teknik jahit,manual,teknik jahit dengan menggunakan mesin jahit,dan penggunaan lem.Teknik penempelan dengan lem hanya digunakan untuk kebutuhan tertentu saja,misalnya penempelan aksesoris dengan syarat kain atau bahan tekstil cukup tebal atau rapat lem cukup kental sehingga lem tidak menembus kain.
4.    Teknik dekorasi
       Dekorasi tekstil adalah teknik menghias tekstil dengan cara memberikan motif atau hiasan pada tekstil.Teknik yang digunakan ada bermacam-macam yang bertujuan untuk menambah keindahan pada tekstil.Teknik dekorasi diantaranya sulam dan bordir.
Sulam dan bordir selama ini menjadi unsur estetis sebagai perannya dalam mempercantik tampilan kerajinan tekstil.Keduanya jika dilihat memiliki tampilan yang sama,namun sebenernya keduanya  berbeda.Teknik pembuatan bordir dilakukan dengan menggunakan mesin.
Sedangkan sulam adalah hiasan yang dibuat di atas kain mengunakan jarum jahit dan dilakukan dengan tangan.Terdapat berbagai jenis mesin bordir yang sering digunakan,namun tidak ada mesin sulam.Teknik sulam pada dasarnya adalah mengaplikasikan tusuk jelujur,tusuk kelim,tusuk rantai,dan tusuk silang.
Selain itu bahan yang digunakan pun berbeda,mulai dari benang yang digunakan untuk menyulam hingga jenis kainya,seperti wol,linen,sutra,katun,rayon,dan yang lainnya.Dalam teknik mengaplikasikan sulam membutuhkan waktu yang cukup lama,karena dibutuhkan ketelitian serta kreativitas.Jika dibandingkan dengan bordir tentunya lebih cepat dan mudah,karena menggunakan  mesin.
a)    Teknik sulam
Teknik sulam adalah seni membuat hiasan motif dengan memadukan dekorasi sulaman pada kain dengan menggunakan alat jarum dan benang.Dekorasi sulam pada kain dapat dilakukan dengan menambahkan benang emas dan manik-manik kaca (cermuk).Selain benang,hiasan untuk sulaman dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam,mutiara,manik-manik,bulu burung,dan payet.
Sulaman dilakukan dengan menjahitkan benang sulaman pada dasar kain yang dipola.Kain dasar dijepit kencang pada suatu bingkai yang terbuat dari jenis kayu tipis yang terdiri dari dua buah lingkaran.Lingkaran pertama diletakkan dibagian dalam dan lingkaran kedua dibagian luar.Pada sambungan lingkaran dipasangkan sekrup yang dinamakan “ram” (berfungsi seperti pembidang).Kain yang akan disulam direntangkan pada lingkaran tadi,dijepit di antara kesua lingkaran (diantara ram) dan dikencangkan dengan memutar skrup.Setelah kain renggang dimulailah menjahit motif pada kain.
b)   Teknik bordir

Dekorasi juga dilakukan dengan memanfaatkan teknik bordir,yaitu teknik sulam yang dikerjakan dengan bantuan mesin jahit modifikasi.Beberapa daerah Indonesia dikenal dengan kerajinan sulam dan bordirnya,yaitu Tasikmalaya,Sumatra Barat,Gorontalo,Aceh,Sumatra Utara,dan Nusa Tenggara Timur.

Saturday, March 24, 2018

Alat musik tradisional

Menganalisis alat musik tradisional

Menganalisis Alat Musik Tradisional
         Alat musik merupakan bagian dari seni musik. Agar dapat menjabarkan sebuah karya music tradisional maka diperlukan pengetahuan mengenai unsur-unsur music. Unsur-unsur utama music sebagai berikut :
a.     Bunyi
          Bunyi berasal dari getaran suatu benda. Getaran tersebut diterima pendengaran kita melalui cepat rambat bunyi. Bunyi dalam music berasal dari dua sumber. Bunyi yang berasal dari suara manusia disebut vocal,sedangkan bunyi yang berasal dari alat-alat music disebut bunyi instrument. Bunyi dengan getaran yang teratur akan menghasilkan sebuah susunan rangkaian nada.

b.     Irama
          Irama disebut pula ritme, yaitu panjang dan pendeknya nada dalam music. Ritme merupakan aliran ketukan dasar yang teratur mengikuti beberapa variasi gerak melodi. Ritme dapat kita rasakan dengan mendengarkan lagu secara berulang-ulang. Setiap ragam music menghasilkan pola irama dan warna yang berbeda sehingga kita mengenal berbagai macam irama.

c.     Harmoni
          Keserasian,keselarasan,dan kesesuaian bunyi dari setiap instrument dalam sekelompok music yang tampil sebagai suatu bentuk yang utuh,enak didengar,dan memenuhi syarat karya music disebut harmoni. Harmoni memiliki elemen interval dan akor. Akor adalah susunan tiga nada atau lebih yang bersuara sama dalam satu oktaf dan apabila dibunyikan secara serentak akan terdengar harmonis. Akor mengiringi melodi lagu sebagai satu kegiatan utuh dan enak didengar. Jadi ,melodi memenuhi aspek music secara horizontal,sedangkan harmoni memenuhi aspek hubungan nada-nada secara vertikal.

d.     Melodi
           Melodi adalah rangkaian sejumlah nada atau bunyi berdasarkan perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya. Garis ketinggian nada dan irama adalah unsur-unsur dalam melodi yang menetapkan sifat. Bentuk susunan nada-nada yang bersifat melodis dapat terdengar naik turun dan kadang melangkah dengan lompatan tertentu, sehingga mengakibatkan perbedaan tinggi nada yang disebut interval.

e.     Tekstur
          Tekstur pada music berupa jalinan atau alunan melodi dalam sebuah karya music yang terdiri atas berbagai suara. Tekstur dihasilkan dari penggabungan unsur-unsur melodi dan harmoni yang menghasilkan mutu suara berat dan ringan dan/atau tebal tipis. Contoh tekstur bila dilihat dari grup panduan suara yang terdiri atas beberapa suara ( sporran,alto,tenor,dan suara bas) yang diiringi dengan alat music (gitar,organ,piano,atau orchestra). Alunan setiap suara berwujud komposisi music yang kompak dan manis. 

Selain unsur pokok diatas,musik juga mengenal unsur-unsur pendukung sebagai berikut :
a.     Tempo 
          Tempo adalah cepat lambatnya sebuah lagu. Ukuran untuk menentukan tempo adalah beat. Di dalam music, Di kenal berbagai macam jenis tempo. Tempo yang menunjukkan cepat lambatnya irama music dapat dibedakan menjadi berikut :
1.     Tempo cepat terdiri atas : tempo cepat (allegro), agak cepat (allegretto), lebih cepat (allegrismo), cepat sekali (presto), dan makin cepat (accelerando).
2.     Tempo sedang terdiri atas : tempo sedang (moderato), sedang agak cepat (allegromoderato), agak sedang perlahan (andante).
3.     Tempo lambat terdiri atas : tempo lambat (largo), lebih lambat sedikit (largissimo), cukup lambat (largeto), sangat lambat dan sedih (grave), dan makin lambat (litardando).

b.     Dinamik
         Dinamik dalam seni music adalah volume bunyi yang kuat atau lembut dan perubahan berangsur-angsur dari lemah ke kuat dan sebaliknya. Tanda dan istilah dinamik adalah tanda untuk menyatakan beat kecilnya suara atau keras lunaknya suara dan perubahan-perubahan keras lunak suara.

c.     Gaya
         Gaya dalam music adalah cara menyampaikan melodi atau lagu yang tersambung dengan halus atau terputus-putus. Bentuk gaya music, antara lain staccato (dinyanyikan atau dimainkan secara terputus-putus), legato (dinyanyikan atau dimainkan secara bersambug), dan sforzando (dinyanyikan atau dimainkan dengan tekanan).

Unsur Unsur Karya Teater

Unsur-unsur Karya Teater Sebuah pertunjukan teater muncul sebagai seni kolektif yang melibatkan seni-seni yang lain, seperti seni music d...